Tampilkan postingan dengan label Dasar Elektronik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dasar Elektronik. Tampilkan semua postingan

Jumat, 23 November 2012

Cara Mengukur Tegangan Tv


Kali ini ane akan membahas langkah demi langkah cara cek tegangan tv. Mungkin banyak dari sobat teknisi yang sudah paham. Tapi bukankah kita harus berbagi?, nyataannya ada saja sobat Kharisma yang berkunjung dan mengetikkan kata kunci "cara cek tegangan tv" di kotak pencarian artikel (sebelah kanan atas).
Sejak seminggu yang lalu sebenarnya artikel ini sudah masuk di draf Kharisma Elektrtik, karena ada sedikit pembenahan jadi tertunda. Karena itu baru sekarang artikel ini publikasikan.
Baiklah Kita menuju ke topik.
Tujuan mengukur tegangan tv tentu di maksudkan untuk mengetahui penyebab kerusakan tv dengan melacak tegangan yang tidak normal lantas menentukan tindakan perbaikan.

Cara mengukur tegangan tv dengan menggunakan multi tester/avo meter:
Pertama hubungkan pena kabel hitam(-) ke jalur ground negatif mainboard tv/mesin tv disekitar trafo Switching bagian skunder atau bisa dengan cara menyelipkan di kawat yang melintang tanpa pembungkus pada tabung CRT. Lalu gunakan pena kabel merah tempelkan untuk mengukur tegangan positif dan ikuti langkah-langkah dibawah ini:
  • Tegangan 180v terdapat pada kaki +/positif elko 250v di PCB RGB di belakang tabung.
  • Tv 14"=21" Tegangan 110v terdapat pada kaki/pin B+ Flyback/FBT di jalur yang menghubung ke Elco 160v
  • Tv 25"-29" Tegangan 130v terdapat pada kaki/pin B+ Flyback/FBT di jalur yang menghubung ke Elco 160v
  • Tegangan 12v terdapat pada kaki paling kanan IC 7812.
  • Tegangan 5v terdapat pada kaki paling kanan IC 7805.
  • Tegangan 33v terdapat pada kaki Tuner blog, cari yang ada tulisan B+

Sedangkan untuk tv cina, gunakan ground di mainboard untuk menempelkan pena kabel hitam multi tester agar hasil pengukuran lebih akurat.
Posisi knop atau skala multi tester sebagai berikut:
  • Gunakan skala 250 DCV untuk mengukur 80v-250v.
  • Gunakan skala 50 VDC untuk mengukur 12v-40v.
  • Gunakan skala 10 DCV untuk mengukur tegangan 1v-9v.
Cara mengukur tegangan Defleksi yoke/konde adalah:
Dari yoke horisontal = Vcc 110v DC, AC-nya bisa 1000v dengan colok pena merah di pindahkan di output dan di gunakan seperti pada dB meter.
Dari yoke vertikal 24/DC, untuk IC tegangan 120v/AC (menggunakan dB meter)

Cara mengukur tegangan Flyback dalam hal ini adalah:
Pada pin Flayback/FBT Vcc kolector;110v DC, AC-nya bisa 1000v.
Pada pin Flyback/FBT Vcc filement/heater sekitar 5v sampai 5,5v/AC.
Pada pin Flyback/FBT tegangan anoda 20-32k volt diukur dengan probe HV 40kv yang ditambahkan pada multi tester
1000v DC, kalau saran saya untuk yang ini tidak usah diukur bila tidak terpaksa.
Pada pin Flyback/FBT tegangan Focus +/- 600v DC
Pada pin Flyback/FBT tegangan Screen =/- 400v DC
Pada jenis tv tertentu untuk tegangan RGB 180v mengambil dari kaki/pin out Flyback, dan ada juga yang berasal dari power suply tv. Demikian juga untuk tegangan vertikal 24v sampai 46v, lalu 12v sampai 18v.

Sampai disini tentu sobat mengerti, untuk mengukur tegangan tv juga diperlukan pemahaman cara kerja tv dan dimana asal dan letak tegangan yang mau diukur. Mungkin kita akan membahas lebih dalam lain kali.

Jika belum menemukan apa yang sobat cari, bantu kami dengan mengisi kolom komentar yang ada dibawah agar kami dapat menampilkan artikel yang tepat untuk sobat semua. Dan bergabunglah dengan menjadi "Pembaca Setia" disebelah kanan.
Sampai disini dulu sobat, semoga artikel ini bermanfaat.
Terima kasih atas kunjungan sobat, dan sampai jumpa.

Minggu, 18 November 2012

INTRODUCTION AVO METER


AVO meter is a tool to measure current, voltage and electrical resistance. AVO meter is short for Ampere Volt Ohm meter. There are two types of the AVO AVO meter analog meter (zoom in the form of needle play) and AVO meter digital (digital zoom of display). Sometimes people call AVO meter with multi tester. In use it is important to pay attention to and to choose the appropriate measurement scale before making measurements. Get used to using the highest scale at the beginning of both the current measurement, voltage or electrical resistance. Furthermore, the scale could be lowered if the measurement is still perceived inadequate level of accuracy.
For instance, we use an analog AVO meter to measure the voltage on an AC voltage source. We place the switch in the position of VAC (for voltage measurement AC), select the highest scale. View deviation needle is enough to be able to read or deviation is too small so difficult to read. If the deviation of the needle is too small then we can measure the scale down again to get the deviation that can be read properly. Do not choose a scale that is too small so that the needle deviated beyond the maximum limit of measurement, it can damage the AVO meter. It's also important that we pay attention to the polarity when measuring current and voltage associated with DC. Do not be reversed because it can also damage the AVO meter.

For analog meter AVO AVO meter is also important to calibrate before use to make measurements, particularly in measuring the resistance (resistor) for accurate measurement results. How to connect and play tap2 AVO meter penepat not (calibrator) until the needle right shows the number 0 ohms, then ready for use. If the scale of measurement is usually modified to be calibrated again.


For AVO digital meters are usually equipped with the ability to measure the capacity of a capacitor and a transistor HFE, and without the need to be calibrated. Looks like it is more practical but the price is also more expensive practical.
But there are also analog AVO meter with a particular brand is quite expensive because it is reading accurately and good results, just read it must have looked tetep deviation needle
Well to be here first a brief description of the AVO Meter lesson we'll go again. Good luck ........

Selasa, 06 November 2012

Alat Elektronika Dasar Untuk Pemula

-
Berikut adalah peralatan elektronika dasar yang dibutuhkan dalam praktek elektronika untuk yang baru mulai belajar dan mengenal tentang elektronika:

1. Multimeter/AVOmeter
erdiri dari alat ukur Amperemeter, Voltmeter dan
Ohmmeter yang dijadikan satu. Ada dua jenis Multimeter yang biasa digunakan yaitu Multimeter Digital dan Multimeter Analog. Fungsi Multimeter adalah untuk:
- mengukur tegangan DC atau AC
- mengecek nilai resistor
- mengukur arus DC
- mengecek kondisi komponen seperti kapasitor, transistor, dioda, elco dll.
- mengecek hubungan/ koneksi.
Untuk pemula lebih baik menggunakan Multimeter yang Analog saja.

2. Solder/ Patri
Fungsinya adalah untuk melelehkan timah yang akan ditempelkan pada kaki komponen.

3. Timah
Berfungsi sebagai media
penyambung antara dua buah kaki komponen atau kaki komponen dengan PCB

4. Solder Atraktor/ Solder Sucker
Berfungsi untuk menghisap timah dari PCB pada saat akan melepas komponen yang rusak atau komponen yang akan diganti.

5. Tang Cucut/ Tang panjang
Gunanya untuk memegang benda/ komponen saat proses perakitan

6. Tang Potong
Berguna untuk memotong kaki komponen setelah penyolderan, juga untuk memotong kabel atau kawat saat proses perakitan.

7. Obeng Plus dan Obeng Minus
Berguna untuk melepas/ mengencangkan skrup/ baut dengan kepala + atau - . Pastikan memilih obeng yang ada daya magnetnya agar mudah dalam pengambilan
dan pemasangan baut. Dan jika ada dana lebih, bisa membeli obeng dengan ukuran besar dan kecil.

8. Pinset
Pinset digunakan untuk mencapit kaki komponen pada saat melakukan penyolderan. Selain itu juga berguna untuk memegang komponen pada saat proses perakitan pada PCB.

9. Pisau Cutter
Fungsinya untuk memotong dan mengupas kabel. Cutter juga bisa digunakan untuk membersihkan kaki komponen yang kotor sebelum penyolderan.


Rabu, 31 Oktober 2012

Universal Remote Codes TV Brand

-
•           PRECISION Code: 166
•           PRICE CLUB Code: 105
•           PRISM Code: 055
•           PROSCAN Codes: 000/ 031/ 107/ 181
•           PROTON Codes: 004/ 009/ 093/ 175/ 186/ 192
•           PULSAR Code: 121
•           PULSER Code: 004
•           QUASAR Codes: 003/ 054/ 055/ 062/ 070/ 148/ 149/ 170/ 171

•           RADIO SHACK Codes: 000/ 004/ 009/ 031/ 041/ 042/ 048/ 049/ 053/ 095/ 133/ 155/ 170/ 172/ 194

•           RCA Codes: 000/ 003/ 004/ 005/ 007/ 009/ 011/ 048/ 078/ 082/ 083/ 094/ 096/                        098/ 099/ 101/ 102/ 103/ 107/ 113/ 129/ 133/ 167/ 179/ 181/ 187/ 188/ 194

•           REALISTIC Codes: 000/ 004/ 009/ 031/ 041/ 042/ 048/ 049/ 053/ 095/ 133/ 155/ 170/ 172

•           RHAPSODY Code: 014
•           RUNCO Code: 121
•           SAMPO Codes: 004/ 009/ 172/ 175
•           SAMSUNG Codes: 004/ 005/ 009/ 015/ 104/ 105/ 106/ 109/ 133/ 172
•           SAMSUX Code: 009
•           SANSUI Codes: 135/ 136
•           SANYO Codes: 004/ 013/ 049/ 108/ 110/ 180/ 209
•           SCOTCH Codes: 004/ 009
•           SCOTT Codes: 004/ 009/ 024/ 035/ 042/ 046/ 053
•           SEARS Codes: 000/ 004/ 009/ 013/ 031/ 046/ 049/ 105/ 107/ 109/ 110/ 133/ 180/ 181/ 189

•           SHARP Codes: 004/ 009/ 079/ 095/ 111/ 112/ 114/ 122/ 123/ 124/ 173
•           SHOGUN Code: 004
•           SIGNATURE Codes: 000/ 001/ 023
•           SIMPSON Code: 008
•           SONIC Code: 014
•           SONY Codes: 002/ 006/ 071/ 128
•           SOUNDESIGN Codes: 004/ 008/ 009/ 042/ 053/ 046
•           SPECTRAVISION Code: 203
•           SQUAREVIEW Code: 189
•           SSS Codes: 004/ 042/ 053
•           STARLITE Code: 053
•           SUPREMACY Code: 174
•           SUPREME Code: 002
•           SYLVANIA Codes: 004/ 008/ 009/ 062/ 068/ 069/ 074/ 075/ 076/ 077/ 133/ 161/ 163
•           SYMPHONIC Codes: 033/ 053/ 189
•           TANDY Code: 173
•           TATUNG Code: 003
•           TECHNICS Codes: 054/ 055
•           TECHWOOD Codes: 004/ 009/ 054/ 055
•           TEKNIKA Codes: 000/ 001/ 004/ 005/ 008/ 009/ 013/ 042/ 046/ 053/ 058/ 076/ 105/ 109/ 170/ 174

•           TELECAPTION Code: 117
•           TELERENT Codes: 000/ 001
•           TERA Codes: 004/ 186
•           TMK Codes: 004/ 009
•           TOSHIBA Codes: 013/ 049/ 089/ 105/ 109/ 117/ 118/ 120/ 159/ 178
•           UNIVERSAL Codes: 052/ 087
•           VICTOR Code: 079
•           VIDTECH Codes: 004/ 005/ 009
•           VIKING Code: 174
•           WARDS Codes: 000/ 001/ 004/ 005/ 009/ 024/ 031/ 033/ 046/ 052/ 062/ 068/ 069/ 074/ 075/ 076/ 087/ 095/ 119/ 133

•           WHITE WESTINGHOUSE Codes: 097/ 100
•           YAMAHA Codes: 004/ 005/ 009/ 133
•           ZENITH Codes: 000/ 001/ 004/ 023/ 038/ 058/ 059/ 064/ 121/ 135/ 136/ 153

Kamis, 18 Oktober 2012

TABUNG TV / CRT



 Rangkaian CRT RESTORER disini berguna untuk memghilangkan kebocoran yang terjadi atara katoda katoda RGB terhadap grid G1,selain itu,bisa juga dipakai mengukur tabung CRT. Jika terjadi kebocoran antara katoda katoda dengan RGB maka kurang sala satu warna atau lebik warna akan terlihat lebih domain terhadap yang lain,dan warna yang lain akan terlihat sangat lemah/redup,dapat anda ukur tegangan ketiga warna primer tersebut pada posisi TV hidup,yaitu warna yang redup akan terukur lebih renda terhadap warna yang lain. Ini diakibatkan adanya partikel-partikel sangat kecil yang menghambat, lalu elektron dari ketiga elektron Gun CRT.
Cara kerja rangkaian ini adalah memberikan tegangan tinggi negatif sesaat kepada RGB terhadap Grid.1,prnses ini mensaratkan kondisi CRT masi panas setelah heater diaktif kan sebelumnya,agar loncatan elektro menjadi mudah. Konfigurasi rangkaian ini adalah menggunakan saklar DPDT 4 posisi yang harus dimodifikasi dahulu menjadi saklar tekan (tidak mengunci) dengan maksud.
pada saat saklar tidak ditekan, dioda penyearah mengisi elko 2,2uf/350, katoda dan G1 menuju kebagian rangkaian Vu meter, dan tegangan dari trafo 1amp langsung menuju keheater untuk memanaskan ketika saat saklar ditekan, elko akan terlepasdari jalur dioda dan akan menghabiskan isinya ke kaki G1.
sementara kaki katoda menuju jalur negatif 300v memberi tegangan sesaat yang tersimpang dalam elko senentara itu tegangan heater dari trafo secara otomatis terputus. Penthng untuk di ingat bahwa selama peroses pengisian tegangan katoda, tegangbn heater, harus putus pembuatan alat ini harus diletakan pada box plastik agar menghindari terkena strum, gunakan kaki kaki socket RGB bekas untuk membuat soket tusukan sebanyak 4 buah, jangan gunakan kabel yang terlaku kecil, untuk membuat pegangan tusukan, gunakan plastik sedotan dari air minum mineral (AQUA). Potnng sepanjang 3 cm, lalu masukkan kabel-kabelnya kedalam sedotan yang telah dipotong tadi,dan selanjutnya solderkan kaki bekas socket RGB, dorong kembali kaki soket RGB kedalam sedotan dengan maksud sebagai isolator sekaligus pegangan.
Cara penggunaanya sebagai berikut;
  1. Masukan dua buah kabel colokan heater.
  2. Masukka colokan G1 ke pin G1 di CRT.
  3. Masukkan kaki colokan katoda ke salah satu kaki CRT yang diduga lemah/rusak.
  4. Nyalakan alat ini dan tunggu hingga heater menyala untuk memanas kan dahulu.
  5. Tekan saklar DPDT sekilas anda, perhatikan ada loncatan api didalam CRT itu ga’ masala, itu adalah proses pembersihan kaki-kaki katoda,ulangi lagi sampai tidak ada loncatan api yang terlihat.
  6. Kalau masi belum normal naikkan lagi tegangan heater dengan saklar pemili (6v-7,5v-9v) untuk lebih memanaskan heater, harus di coba pada posisi tegangan terenda dulu, baru kemudian naikkan kalau masi belum normal. Sebagai patokan seberapa besar simpangan meter yang normal dapat anda coba pada CRT yang masi bagus untuk di ukur tanpa me lakukan pen-Charge-an,tandai levelnya.
Catatan;
Untuk para pemula saya tidak menyarankan bagi anda yang baru mengenal servis TV, Kecuali jika menang anda suda tau betul pin-pin pada tabung CRT TV.

Jumat, 12 Oktober 2012

CARA-CARA MENYOLDER


Soldering (proses menyolder) didefinisikan dengan “menggabungkan beberapa logam (metal) secara difusi yang salah satunya mempunyai titik cair yang relatif berbeda”. Dengan kata lain, kita bisa menggabungkan dua atau lebih benda kerja (metal) dimana salah satunya mempunyai titik cair relatif lebih rendah, sehingga metal yang memiliki titik cair paling rendah akan lebih dulu mencair. Ketika proses penyolderan (pemanasan) di hentikan, maka logam yang mencair tesebut akan kembali membeku dan menggabungkan secara bersama-sama metal yang lain. Proses menyolder biasanya diaplikasikan pada peralatan elektronik untuk menempelkan/menggabungkan komponen elektronika pada papan circuit (PCB).
Untuk melakukan penyolderan tentu saja diperlukan kemampuan atau keahlian (skill). Ada beberapa langkah yang harus kita ketahui sebelum kita menyolder, diantaranya :


Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan pada waktu menyolder, diantaranya :
•Timah solder/Tinol (metal yang mempunyai titik cair cukup rendah sehingga mudah mencair)
•Multitester/Multimeter (digunakan untuk memeriksa komponen sebelum disolder)
•Penjepit/tang (digunakan untuk menjepit kaki komponen elektronika yang akan di solder, sehingga komponen tersebut mudah dipasang dan tidak terlalu panas karena sebagian panas akan disalurkan pada penjepit)
•Penghisap solder (digunakan untuk membersihkan tinol baik yang ada pada PCB maupun komponen, juga digunakan untuk mempermudah waktu mencabut komponen dari PCB);
•Dudukan solder (digunakan untuk menyimpan solder yang panas ketika sedang tidak digunakan).


Persiapan
•Dipasaran terdapat solder yang mempunyai rentang daya antara 15 watt s/d 40 watt. Semakin besar tegangannya, solder tersebut akan semakin panas. Dalam pemilihan solder yang harus kita perhatikan adalah benda kerja yang akan di solder. Untuk menyolder komponen elektronika dianjurkan menggunakan solder yang berkekuatan 30 watt, supaya tidak terlalu panas yang menyebabkan komponen yang disolder menjadi rusak.
•Periksa PCB dan komponen elektronika yang akan di solder. Pastikan bahwa komponen-komponen tersebut bisa berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.

Proses Penyolderan
•Bersihkan PCB dari kotoran atau minyak dengan menggunakan kain wol dan thinner atau menggunakan alat pembersih yang lain. Hindarkan alat pembersih yang bisa menyebabkan korosi pada PCB maupun jalur-jalur yang ada pada PCB
•Bersihkan komponen-komponen elektronika yang akan di solder, terutama bagian yang akan di solder (kaki-kakinya) dengan menggunakan kain atau ampelas.
•Panaskan solder sampai solder tersebut mampu mencairkan tinol
•Pasang komponen yang akan di solder pada PCB kemudian lakukan penyolderan. Jangan memasang komponen sekaligus tetapi bertahap satu persatu (pasang satu komponen, terus lakukan penyolderan kemudian dipotong kaki-kakinya, setelah selesai baru pasang lagi komponen yang lainnya). Dahulukan menyolder komponen yang paling tahan terhadap panas.. Untuk komponen seperti IC, usahakan jangan menyolder secara langsung ke PCB karena panas akibat penyolderan bisa merusaknya, tetapi gunakan socket/dudukan untuk memasangnya. Socket digunakan untuk menjaga supaya IC tidak terkena panas pada waktu menyolder, selain itu juga untuk mempermudah penggantian bila IC-nya rusak karena IC termasuk komponen yang paling sering mengalami kerusakan.

Cara pemasangan komponen pada PCB, yaitu dengan cara menacapkan kaki-kaki komponen tersebut pada lobang yang sudah disediakan pada PCB. Setelah di tancapkan, bengkokkan kakinya + 45o supaya komponen tersebut tidak terlepas dan untuk mempermudah pada waktu menyoldernya. Solderan yang baik adalah solderan yang berbentuk gunung dengan ketinggian+ 0,75 mm

Pemeriksaan
Setelah semua komponen di solder, proses terakhir adalah memeriksa jangan sampai ada solderan yang kurang baik atau komponen yang rusak akibat panas dari solder. Juga memerika jalur-jalur yang ada pada PCB jangan sampai ada yang rusak atau saling berhubungan akibat lelehan tinol yang akan mengakibatkan hubungan pendek

Pelapisan
Proses terakhir setelah semua proses di atas selesai adalah memberi lapisan terutama pada bagian bawah PCB yang ada soldernya dengan bahan yang bersifat isolator, misalnya cat/vernish. Hal ini dilakukan supaya rangkaian tadi terhindar dari korosi akibat oksidasi.

PENGENALAN AVO METER


AVO meter adalah alat untuk mengukur arus, tegangan dan hambatan listrik. AVO meter adalah kependekan dari Ampere Volt Ohm meter. Ada dua jenis AVO meter yaitu AVO meter analog (tampilannya berupa jarum putar) dan AVO meter digital (tampilannya berupa display digital). Kadang orang menyebut AVO meter dengan multi tester.

Dalam penggunaannya penting sekali untuk memperhatikan dan memilih skala pengukuran yang sesuai sebelum melakukan pengukuran. Biasakan untuk menggunakan skala paling tinggi pada saat awal pengukuran baik arus, tegangan ataupun hambatan listrik. Selanjutnya bisa diturunkan skalanya jika dirasakan hasil pengukuran masih belum mencukupi tingkat ketelitiannya.

Sebagai contoh misalnya kita gunakan sebuah AVO meter analog untuk mengukur tegangan pada suatu sumber tegangan AC. Kita tempatkan saklar pada posisi VAC (pengukuran untuk tegangan AC), pilih skala tertinggi. Lihat simpangan jarumnya apakah sudah cukup untuk dapat terbaca ataukah simpangannya terlalu kecil sehingga sulit terbaca. Jika simpangan jarumnya terlalu kecil maka skala pengukuran bisa kita turunkan lagi sampai mendapatkan hasil simpangan yang dapat terbaca dengan baik. Jangan memilih skala yang terlalu kecil sehingga jarum menyimpang melebihi batas maksimum pengukuran, ini dapat merusakkan AVO meter. Penting juga memperhatikan polaritas jika yang kita ukur berkaitan dengan arus dan tegangan DC. Jangan sampai terbalik karena dapat juga merusakkan AVO meter.

Untuk AVO meter analog penting juga mengkalibrasi AVO meter sebelum digunakan untuk melakukan pengukuran, terutama dalam mengukur tahanan (resistor) agar hasil pengukurannya akurat. Caranya hubungkan tap2 AVO meter lalu putar penepat not (kalibrator) hingga jarum tepat menunjukkan angka 0 ohm, baru kemudian siap digunakan. Jika skala pengukuran diubah biasanya harus dikalibrasi lagi.


Untuk AVO meter digital biasanya dilengkapi dengan kemampuan untuk mengukur kapasitas sebuah kapasitor serta hfe transistor, dan tanpa perlu dikalibrasi. Sepertinya memang lebih praktis tapi harganya juga praktis lebih mahal.
Tapi ada juga AVO meter analog dengan merek tertentu yang lumayan mahal karena memang hasil bacaannya akurat dan bagus, cuma tetep bacanya mesti harus melirik
Nah sampai disini saja dulu uraian singkat mengenai AVO Meter nanti kita lanjutkan lagi pelajarannya. Sukses selalu........